Blog for Learning

| lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan dan jawaban | definisi | jenis-jenis dan contoh-contoh | informasi lainnya |

Powered by Blogger.

Pages

Cara Menyimpan Bahan Makanan

Cara Menyimpan Bahan Makanan

Assalamu’alaikum Wr Wb
Kali ini saya akan posting tentang Cara Menyimpan Bahan Makanan. Berikut penjelasannya.

Untuk mendapatkan bahan makanan yang baik keadaan maupun nilai gizinya, diperlukan pengetahuan dan keterampilan tentang cara memilih bahan makanan yang baik dan tepat cara penyimpanannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu makanan atau penyimpanan :
a. Keadaan Udara
Keadaan udara dalam ruang penyimpanan sangat memengaruhi tingkat keawetan bahan makanan. Udara dingin tidak disukai bakteri pembusuk, maka di daerah pegunungan, makanan dapat bertahan lebih lama daripada di daerah pantai.
b. Kelembapan
Penyimpanan makanan di tempat yang lembap akan mempercepat makanan menjadi basi, karena di tempat yang lembap jamur cepat-tumbuh.
c. Kebersihan
Kebersihan akan berpengaruh terhadap higienis serta daya tahan suatu makanan.
d. Unsur Logam
Makanan yang disimpan dalam alat penghidang yang terbuat dari bahan logam yang mempunyai sifat mudah berkarat akan mengakibatkan keracunan atau merusak rasa, bau, dan warna makanan.
e. Kadar Gula dan Garam
Kadar gula dan garam yang tinggi akan menjadikan makanan lebih tahan lama.
f. Campuran Bahan Kimia
Campuran bahan kimia yang terlalu tinggi (melebihi dosis) tidak akan membuat makanan menjadi lebih enak justru dapat mengganggu kesehatan.

Tujuan penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan yang tidak habis diolah atau dimakan dapat dimanfaatkan pada hari atau waktu berikutnya, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga, dan keuangan. Supaya tujuan penyimpanan dapat tercapai, maka waktu menyimpan harus memperhatikan:
a. jenis bahan makanan yang disimpan,
b. cara menyimpan makanan/bahan makanan,
c. tempat penyimpanan, dan
d. faktor penyebab yang memengaruhi menurunnya mutu makanan.

Berikut ini cara-cara penyimpanan beberapa bahan makanan.
a. Menyimpan Bahan Makanan Pokok
Secara umum menyimpan bahan makanan pokok agar lebih awet adalah di tempat yang kering, bersih, tidak mudah dijangkau tikus atau serangga. Jika meletakkan karung yang berisi bahan makanan pokok hendaknya tidak langsung di lantai tetapi diberi alas kayu. Beras lebih awet bila disimpan dalam bentuk gabah, namun jika sudah menjadi beras juga dapat disimpan namun tidak terlalu bertahan lama seperti halnya gabah. Pada masyarakat pedesaan menyimpan jagung biasanya masih dalam bentuk berkulit, dan jagung dalam keadaan kering. Jagung kering ini biasanya diletakkan di atas tungku perapian. Hal ini dimaksudkan selain terhindar dari serangga, jagung juga tetap dalam keadaan kering. Untuk menyimpan gandum selain diletakkan di tempat yang kering, bersih, dan tertutup, gandum juga dijauhkan dari hal-hal yang berbau tajam atau menyengat.
Bahan makanan yang berasal dari umbi-umbian secara umum disimpan di tempat terbuka dan bersih. Biasanya disimpan di para-para. Penyimpanan ketela pohon sebaiknya tidak lebih dari dua hari, karena setelah lebih dari dua hari ketela pohon akan mengalami perubahan warna. Agak berbeda dengan bahan makanan yang berasal dari umbi-umbian, penyimpanan sagu lebih tepat di tempat yang tertutup dan kering.
 
b. Penyimpanan Bahan Lauk-Pauk
Lauk-pauk mengandung yang mengandung protein cukup tinggi lebih cepat membusuk dari pada bahan-bahan yang kandungan proteinnya lebih rendah. Berikut ini beberapa cara untuk menyimpan bahan lauk-pauk.
1) Daging
Secara umum penyimpanan daging dapat dilakukan dengan cara, daging dipotong-potong kemudian dicuci bersih. Setelah itu dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup kemudian disimpan di dalam freezer. Sedapat mungkin dalam satu wadah nantinya dipakai untuk sekali memasak, sehingga daging yang telah dicairkan (dithawing) tidak dimasukkan ke dalam freezer lagi.
2) Ikan
Penyimpanan ikan baik itu ikan air laut, ikan air tawar, atau ikan air payau dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuang isi perut ikan (kotoran) kemudian mencucinya sampai bersih. Kemudian ikan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam freezer. Diusahakan dalam satu wadah disimpan ikan untuk sekali memasak. Selain cara tersebut juga bisa dilakukan penyimpanan dengan diolah terlebih dahulu, misalnya digoreng, direbus, atau dikukus. Tetapi penyimpanan dengan cara diolah tidaklah tahan terlalu lama, sehinga harus diulangi prosesnya sebelum ikan membusuk.
3) Telur
Penyimpanan telur dapat dilakukan pada rak lemari pendingin. Bila disimpan di ruang terbuka setiap hari posisi harus dibalik. Selain itu juga harus diperhatikan telur tersebut dijauhkan dari bumbu yang tajam aromanya. Telur juga dapat disimpan dengan cara diawetkan misalnya dengan dibuat menjadi telur asin. Telur yang biasa dibuat menjadi telur asin adalah telur bebek.
4) Kacang-Kacangan
Penyimpanan kacang-kacangan dapat disimpan pada tempat yang kering dan disimpan tidak dalam waktu yang terlalu lama. Kacang-kacangan yang disimpan ini dalam bentuk sudah kering.
5) Tahu
Penyimpanan tahu dilakukan dengan cara tahu direbus sebentar dengan garam kemudian disimpan di dalam kulkas. Air perendam setiap hari harus diganti.
6) Tempe dan oncom
Tempe dan oncom disimpan dengan cara yang sama, yaitu diangin-anginkan di tempat yang sejuk atau disimpan di dalam kulkas. Namun, tempe maupun oncom tidak dapat tahan lama bila disimpan.

c. Penyimpanan sayuran
Cara penyimpanan sayuran bergantung pada jenis sayuran itu sendiri. Bahan sayuran, ada yang dapat bertahan lama namun ada juga yang tidak dapat bertahan lama. Secara umum penyimpanan sayuran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) di tempat sejuk, jauh dari panas sinar matahari;
2) bungkuslah dengan kertas, masukkan dalam kantong plastik, kemudian simpan dalam lemari pendingin;
3) jangan disimpan lebih dari 30 jam terutama bayam dan kangkung;
4) suhu 0°C-1°C.

d. Penyimpanan Buah-Buahan
Adapun cara menyimpan buah-buahan antara lain sebagai berikut:
1) bila belum matang, bungkus kain/karung goni supaya suhu naik dan buah menjadi matang;
2) bila sudah matang, simpan di tempat yang terbuka;
3) bila sudah dikupas, simpan di tempat tertutup atau segera dimakan habis;
4) jangan simpan di freezer, bila ingin disimpan dalam kulkas, cucilah sampai bersih kemudian dibungkus plastik.
 
e. Penyimpanan Bahan Makanan yang Telah Diolah
Bahan makanan yang telah diolah dapat disimpan dengan cara sebagai berikut:
1) ditempatkan pada wadah yang bersih, kering, dan tertutup;
2) pertukaran udara baik (sebagian dinding tertutup kasa);
3) tidak didekatkan dengan bahan lain yang berbau tajam, misalnya obat, detergen karena akan memengaruhi aroma makanan/masakan;
4) makanan yang terbungkus, misalnya botok, pepes, tetap disimpan dalam keadaan terbungkus supaya tidak basi;
5) diusahakan makanan tidak diletakkan di tempat yang dapat dijangkau semut atau serangga lainnya;
6) makanan kering, mjsalnya kue kering, kerupuk, dan rempeyek, disimpan di tempat yang kering, bersih, dan tertutup rapat.

Sumber :
Bahan Belajar Siswa “Prima” Pembuka Prestasi Secara Sempurna (Tata Boga Kelas VII Semester I). Surakarta : Putra Nugraha.

Sekian postingan saya kali ini mengenai Cara Menyimpan Bahan Makanan. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
0 Komentar untuk "Cara Menyimpan Bahan Makanan"

Silahkan berkomentar sesuai artikel

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top